Mengapa Indonesia Tak Cetak Uang Sebanyak Mungkin Agar Terbebas Dari Kemiskinan

May 12, 2017


Pernahkah terlintas dalam pikiran anda bisakah negara kita mencetak uang sebanyak-banyaknya demi membuat negara kita lebih sejahtera? Jawabannya memang bisa namun untuk urusan menyejahterakan atau agar terbebas dari kemiskinan tidaklah semudah yang dibayangkan. Padahal angka kemiskinan di Indonesia masih terbilang tinggi daripada negara ASEAN yang lain. Mengapa Indonesia tidak secepatnya mengambil keputusan mencetak uang sebanyak mungkin? Bukankah hal itu bisa untuk melunasi hutang luar negeri juga?

Perlu anda ketahui bahwa dalam ilmu ekonomi harga barang akan begantung pada jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika barang yang beredar lebih banyak dari jumlah uang maka harga barang akan cenderung turun. Namun sebaliknya jika uang yang beredar lebih banyak dari jumlah barang tentu harga barang mengalami kenaikan karena barang tersebut semakin banyak diburu dan semakin terbatas di pasaran.

Kita bisa menyimpulkan jika pemerintah mencetak uang dengan jumlah yang terlampau banyak maka justru akan terjadi inflasi yang tidak terkendali. Menyebabkan harga-harga barang melonjak luar biasa ! Bagaimana mau melunasi hutang luar negeri jika di dalam negeri saja inflasi tajam terjadi.

Sebenarnya negara kita pernah menerapkan kebijakan di atas yaitu di era Presiden Soekarno. Beliau melakukan hal tersebut karena pemerintah belum maksimal memungut pajak dari rakyatnya. Pada akhirnya infasi pun tak bisa dielakkan dan terjadi gelombang protes dari mahasiswa menuntut agar harga-harga diturunkan seperti yang dilansir dari tribunnewsbogor.com

Contoh lain inflasi tajam akibat kebijakan di atas terdapat di Negara Zimbabwe. Pada tahun 2008, negara di benua Afrika ini mencetak uang dengan sangat banyak guna memperbanyak pegawai negeri. Namun yang didapatkan justru hiperinflasi dan tercatat dalam sejarah sebagai negara dengan inflasi tertinggi di dunia mencapai 2,2 juta persen. Saking parahnya inflasi di sana, uang sebanyak 100 miliar dolar Zimbabwe hanya cukup untuk membeli 3 butir telur saja !

Begitulah gambaran yang cukup mengerikan jika kebijakan di atas diterapkan. Beruntung di era modern sekarang ini pemerintah kita sudah cukup jeli dalam menerapkan kebijakan mencetak uang demi kenyamanan perekonomian tanah air.

Previous
Next Post »