Awal Penciptaan Manusia Menurut Al-quran Dan Sains

May 13, 2017


Manusia pada fase pembentukannya memiliki wujud menyerupai lintah. Hal ini sesuai dengan temuan ilmiah oleh ilmuwan.

Dalam buku 'Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah' dijelaskan, Dr Keith Moore, seorang profesor embriologi dan ketua departemen anatomi di Universitas Toronto, Kanada, memberikan pendapatnya mengenai informasi dalam Alquran mengenai embriologi.
Setelah meneliti dengan hati-hati semua data terjemahan yang diberikan kepadanya, ia mengatakan bahwa sebagian besar informasi mengenai embriologi yang disebutkan dalam Alquran adalah sempurna serta sesuai dengan penemuan modern saat ini.

Profesor Universitas Toronto ini menambahkan, semua informasi dari Alquran tidak bertentangan sedikit pun dengan ilmu modern embriologi.
Bahkan, profesor ini mengatakan ada beberapa ayat yang sangat cocok dengan ketepatan ilmiah. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah," bunyi Surah Al Alaq Ayat 1-2.

Kata ‘alaq’ selain bermakna segumpal darah yang membeku, ia juga bermakna sesuatu yang melekat, seperti lintah. Dr Keith Moore belum mengetahui tentang hal ini.
Untuk membuktikannya, ia belajar tahap awal pembentukan embrio dengan mikroskop supercanggih di laboratorium. Setelah dia amati dan bandingkan dengan seekor lintah, ia terkejut melihat kemiripan yang mencolok dari keduanya.

Sebelumnya, Dr Keith Moore telah menulis buku ‘The Developing Human’. Setelah menemukan sesuatu yang baru dari dalam Alquran, pada 1982 ia menulis buku 3 edisi dengan judul yang sama ‘The Developing Human’.

Buku ini dinobatkan sebagai buku medis terbaik yang ditulis oleh satu penulis saja. Bahkan, karya profesor ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa utama dunia.
Pada 1981, selama konferensi medis ke-7 di Dammam, Arab Saudi, Dr Keith Moore mengatakan, "Menjadi sebuah kehormatan bagi saya untuk membantu memperjelas pernyataan dalam Alquran tentang perkembangan manusia. Jelas bagi saya bahwa pernyataan ini datang kepada Muhammad dari Allah, karena hampir semua pengetahuan ini tidak ditemukan sampai berabad-abad kemudian. Ini menjadi bukti bagi saya bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah."

Dr Joe Leigh Simpson, Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Baylor College of Medicine, Houston, AS, menyatakan, "Ini adalah hadis, perkataan Muhammad yang tidak mungkin diperoleh berdasarkan pengetahuan ilmiah yang tersedia di zamannya (abad ketujuh)".

Ia melanjutkan, bukan hanya karena tidak adanya pertentangan antara genetika dan Islam, tetapi sebenarnya Islam justru dapat membimbing sains untuk menambah terbukanya tabir penemuan sains terbaru.

sumber: okezone.com

Previous
Next Post »